Rektor UMSU, diwakili oleh Wakil Rektor III, Dr. Arifin Gultom, SH., M.Hum, mengatakan, UMSU sangat berkomitmen untuk mengembangkan kurikulum dan segera pada tahun 2016-2017 mengimplementasi kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
“Melacak KKNI maka ada spesifiknya, ada empat kualifikasi yakni tidak hanya bidang pendidikan tetapi harus ada unsur pelatihan, pengalaman kerja dan pembelajaran yang mandiri. Kalau sudah diterapkan, maka dokumen alumni tidak hanya pada ijazah dan transkrip nilai tapi harus ada lampiran lain untuk bisa membuktikan kompetensi lulusan”, kata Muhammad Arifin Gultom saat membuka Lokakarya Perumusan Profil Dan Kompetensi Lulusan UMSU yang digelar oleh Lembaga Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran (LPKP) di auditorium UMSU, Jalan Muktar Basri Medan, Sabtu 09 Mei 2015.
Dia menjelaskan, apa yang dilakukan LPKP UMSU bukan gagah-gagahan tetapi merupakan bentuk dari komitmen Rektor. Untuk itu, kepada prodi agar benar-benar memanfaatkan dan memperdalam lokakarya ini sehingga nantinya tidak saja bermanfaat, tapi yang penting mampu merumuskan profil dan kompetensi lulusan sehingga bisa terterima pada lapangan kerja dan tidak tertolak. “Maka Rektor sangat mendukung ini”, tegasnya.
Ketua LPKP UMSU, Irfan SE., MM mengatakan untuk penyempurnaan visi, misi, sasaran dan tujuan dari program studi, LPKP UMSU sudah menyiapkan satu dokumen, satu buku pedoman kurikulum dan perangkat perkuliahan dan sudah disosialisasikan pada tiga minggu yang lalu dalam rangka menyempurnakan kurikulum di UMSU.
Menurutnya, apa yang ditargetkan Rektor UMSU pada tahun akademik 2016-2017, UMSU sudah harus melaksanakan dan mengimplemetasikan kurikulum berbasis KKNI. “Walaupun waktunya masih ada beberapa bulan ke depan, tetapi kita harus memberikan ruang dan pikiran untuk senantiasa melakukan program-program kerja untuk peningkatan kurikulum. Saya sadari, tugas-tugas di program studi banyak sangat banyak tetapi kita harus memfokuskan diri untuk mengembangkan kurikulum”, katanya
Irfan berharap, profil dan kompetensi lulusan tidak datang sendiri tetapi sesuai dengan kajian akademik, analisis kebutuhan dan mengetahui keinginan pengguna lulusan. “Diharapkan prodi mampu mengajak para dosen untuk memanfaatkan e-learning yang sudah diluncurkan”, ujarnya.
Sedangkan Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Dr. Gunawan Budiyanto M.P mengatakan, profil maupun kompetensi lulusan harus memiliki ciri tersendiri yang tidak dimiliki perguruan tinggi lain.
Gunawan banyak memberi masukan terkait praktik perumusan profil dan lulusan berbasis KKNI. “Untuk mewujudkan kurikulum berbasis KKNI, metode pengajarannya juga mengalami perubahan. Diantaranya tidak lagi menggunakan pembelajaran satu arah, tetapi harus dialog (dua arah) dan harus student centered learning (SCL)”, ujarnya