Badan Al-Islam dan Kemuhammadiyahaan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (BIM UMSU) menggelar workshop kurikulum Al-Islam dan Kemuhammadiyahaan, bersama Majelis Dikti Litbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Sutrisno, MA. Dilaksanakan secara langsung selama dua hari, Rabu – Kamis (09-10/03) di Aula Pascasarjana UMSU – Jl. Denai No.217, Kota Medan.
Digelarnya workshop dengan tema ‘Orientasi Peningkatan Mutu Akademik AIK UMSU Menuju Arah Outcomes dan MBKM’ agar terciptanya peningkatkan mutu kurikulum Al-Islam dan Kemuhammadiyahaan (AIK). BIM UMSU merasa perlu adanya reorientasi atau revisi kurikulum agar tuntunan ajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sesuai pedoman Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-Indonesia dan kurikulum AIK 1-4 diterapkan secara maksimal.
Penerapan tersebut tidak lepas dari dukungan Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP yang tidak ingin kurikulum AIK hanya sebatas sambilan saja.
“Kami tentu mengapresiasi yang sangat luar biasa atas apa yang telah diupayakan BIM UMSU. Tentunya tidak mudah merekrut dosen-dosen Kemuhammadiyahaan secara berjenjang dan terus beregenerasi. Pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahaan ini tidak boleh hanya menjadi sambilan saja di kampus kita,” ujar Prof. Agussani.
Oleh karena itu, Prof. Agussani berharap Prof. Sutrisno dapat memberikan bimbingan dan arahan kepada seluruh pengurus BIM UMSU.
“Kami berharap agar program yang disusun BIM secara berkesinambungan bisa mewarnai PTM Se-Indonesia. Kita berharap adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia secara berjenjang,” lanjutnya ketika membuka kegiatan yang menjadi salah satu komitmen Universitas untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Sementara itu, melalui laporannya Ketua BIM UMSU Dr. Nur Rahma Amini, MAg menyampaikan bahwa penerapan kurikulum AIK di lingkungan UMSU sudah cukup lama. Misalnya mentoring dan evaluasi sudah berjalan semestinya walaupun belum maksimal.
“Jadi, berjalannya kurikulum AIK ini sangat luar biasa didukung oleh Rektor UMSU yang memang memperioritaskan agar pembelajaran AIK di kedepankan,” ujar Dr. Amini. Ia juga menginginkan tim perumus dapat melahirkan silabus yang baru hasil dari komisi yang telah didengarkan dan dicatat dari kegiatan ini.
Setelah kegiatan resmi dibuka oleh Rektor UMSU, Prof. Sutrisno selaku pembicara memberikan arahan dan bimbingan melalui pemaparan materinya terkait pemahaman fungsi dan pentingnya kurikulum AIK. Menurut pemaparannya, pimpinan, dosen, tenaga pendidik dan mahasiswa di UMSU perlu menerapkan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Caranya dengan membaca, memahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Sederhana saja, asal fokus terhadap standar mutu AIK yang diberikan Majelis Dikti Litbang dan AIK bukan hanya diterapkan untuk mahasiswa, tapi untuk seluruh warga kampus. Jika seluruhnya menerapkan, disitulah terbangun kebersamaan dan barulah bermakna,” papar Prof. Sutrisno.
Selanjutnya, kegiatan workshop hari pertama ini diakhiri dengan penjelasan Prof. Sutrisno terkait standar-standar AIK yang perlu diterapkan dari kalangan pimpinan, dosen, tenaga pendidik hingga mahasiswa di UMSU.
Turut hadir pada kegiatan ini WR I UMSU Prof. Dr. Arifin Gultom, M.Hum, Kelapa OIF UMSU Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar MA, 43 Dosen AIK UMSU, 9 Utusan Fakultas Se-UMSU, 3 Utusan dari LPK dan 2 Utusan dari BPM UMSU. (Pny(